Rabu, 21 Februari 2024
Tentang Etika Marketing Whatsapp, Suatu hari ada yang chat ke saya:
"Mas, dirimu tak masuk masukin ke grup grup whatsapp kedaerahan, ada banyak nih, nanti tinggal diambil saja nomor kontaknya, bisa buat promosi", ajak seorang sahabat
Saya jawab, "Enggak, saya tidak mau cara - cara yang seperti itu"
"Kenapa?", Tanya beliau menelisik
"Setiap pemilik grup membangun hal tersebut atas suatu tujuan. Bisa jadi dia ingin membangun list calon customer, bisa jadi tujuan komunikasi satu dan lain hal. Kalau kita memanfaatkan list yang sudah dibangun tersebut 'untuk kepentingan pribadi' kita yang 'jelas tidak selaras' dengan tujuan apa 'si pemilik grup membangunnya', buat saya, itu tidak etis", jawab Saya
"Owh gitu ya mas?", Feedback beliau
"Iya. Saya paham benar memang ada oknum yang mengajarkan cara tersebut untuk jualan. 'Mencuri data' dari grup yang ceruk pasarnya sesuai, kemudian orang dalam grupnya bisa di kontak untuk kepentingan pribadimu. Ada juga yang pakai software buat mengekstrak data / scrape kemudian di broadcast. Cara seperti itu sangat tidak etis", Jelas saya.
Pendapat saya, bisa mengumpulkan orang yang 'potensial buyer' dalam satu grup whatsapp bukan hal yang mudah.
Dia lahir dari proses panjang, misal alur funnelnya:
Bayangkan, proses mendatangkan lead melibatkan berapa banyak keringat, pemikiran, lelahnya orang, dan juga waktu yang dikorbankan.
Ini bukan smart strategi, namun tak punya adab.
Anggaplah anda sama sekali belum memiliki data list customer, maka yang dilakukan adalah:
Nah, kurang lebih demikianlah cara membangun list data penjualanmu.
Nah, itu paham betapa memperoleh lead demi lead bukan hal sederhana.
Perlu upaya yang serius, pintar, habiskan banyak sumber daya sehingga ketemu lead yang berkualitas.
Dalam tim yang kompleks, lead itu diproduksi melibatkan banyak sekali cucuran keringat. Dari divisi konten, copywriting, tim website, advertiser, dan banyak lainnya.
Kecuali, anda sudah benar benar mendapatkan izin dari si pemilik list database tersebut secara jelas. Silakan bisa memanfaatkan apapun data grup whatsappnya sesuai kesepakatan yang sudah dibangun.
Mengambil data grup milik orang lain yang susah payah dia bangun dia pelihara buat kamu jualan produkmu sendiri, kadang bahkan produk mu aslinya kompetitor pemilik grup. Bagi saya sungguh tidak ber-etika.
Allah sudah memberikan kepada kita banyak sarana untuk mendapatkan lead yang banyak.
Luasnya sarana untuk bisa berjualan.
Maka, jemputlah rejekimu dengan cara yang berkah. Jangan menyakiti sesama saudaramu dengan cara cara yang tidak baik.
Dan sebenarnya ada banyak lagi bahasan terkait etika pemasaran online yang bisa dibahas. Mungkin lain waktu bisa kita bahas.
Terima Kasih Sudah Menyimak Sharing saya ini.
Anjrah Ari Susanto